Sydney, Kota Termahal
Tapi meskipun menjadi kota yang indah dan menakjubkan di Australia, Sydney juga termasuk kota yang berkehidupan serba mahal loh…
Untuk pertama kalinya, Kota Sydney di Australia masuk daftar 10 kota termahal di dunia. Warga setempat sudah menyadari tren semakin mahalnya kota ini sebagai tempat hidup, setidaknya dua tahun terakhir, seiring peningkatan harga properti dan penguatan nilai tukar dollar Australia.
Dikutip dari news.com.au, Selasa (23/7/2013), Sydney untuk pertama kali masuk dalam daftar 10 kota termahal berdasarkan Survei Tahunan Biaya Hidup Mercer. Kota yang paling mahal di dunia masih ibu kota Angola, Luanda, dengan harga sewa properti tiga kali lipat lebih mahal daripada di Sydney.
Sementara kota termahal kedua berdasarkan survei itu adalah Moskwa, Rusia. Posisi berikutnya adalah Tokyo, ibu kota Jepang, dan ibu kota Chad, N'Djamena.
Menurut survei, harga tiket menonton bioskop di Sydney adalah 19,62 dollar Amerika Serikat, atau sekitar Rp 200 ribu. Padahal, tiket bioskop di Johanesburg, Afrika Selatan, hanya 5,91 dollar Amerika Serikat, atau setara Rp 60 ribu.
Harga sepotong hamburger di Sydney, kata survei itu, adalah 9,24 dollar Amerika Serikat, sekitar Rp 100 ribu. Harga ini hampir tiga kali lipat harga hamburger di Hongkong.
Manajer bisnis Mercer, Garry Adams, mengatakan, harga sewa properti dan tingginya nilai tukar dollar Australia menjadikan Sydney masuk dalam 10 besar kota termahal di dunia. "Harga sewa menjadi kontributor terbesar yang membuat Sydney jadi mahal, (terutama) bagi pekerja asing," kata dia.
Menurut Adams, mereka yang memerlukan apartemen dua atau tiga kamar terpaksa mencari di daerah pinggiran kota Sydney, yang itu pun tetap mahal. Dalam beberapa tahun terakhir, imbuh dia, harga sewa apartemen di ibu kota negara bagian New South Wales tersebut sudah naik beberapa kali lipat.
Adams mengatakan, survei ini digelar pada Maret 2013 ketika nilai tukar dollar Australia melampaui kurs dollar Amerika Serikat. Dia memperkirakan bila nilai tukar dollar Australia tetap berada pada posisi saat ini yang kembali melemah terhadap dollar Amerika Serikat, peringkat survei dimungkinkan berubah.
Survei tahunan Mercer dilakukan di 214 kota di lima benua. Dalam daftar harga yang dipantau survei ini tercakup 200 barang, termasuk perumahan, transportasi, makanan, dan hiburan. Mercer menyatakan survei ini dibuat untuk digunakan pemerintah dan perusahaan multinasional sebagai rujukan besaran nominal biaya hidup bagi pekerja mereka di suatu negara.
Jadi siap - siap uang deh kalo mau ke Sydney soalnya itu dah baru beberapa hari saja di Sydney sudah bisa merogoh kantong sampai puluhan juta……
Untuk pertama kalinya, Kota Sydney di Australia masuk daftar 10 kota termahal di dunia. Warga setempat sudah menyadari tren semakin mahalnya kota ini sebagai tempat hidup, setidaknya dua tahun terakhir, seiring peningkatan harga properti dan penguatan nilai tukar dollar Australia.
Dikutip dari news.com.au, Selasa (23/7/2013), Sydney untuk pertama kali masuk dalam daftar 10 kota termahal berdasarkan Survei Tahunan Biaya Hidup Mercer. Kota yang paling mahal di dunia masih ibu kota Angola, Luanda, dengan harga sewa properti tiga kali lipat lebih mahal daripada di Sydney.
Sementara kota termahal kedua berdasarkan survei itu adalah Moskwa, Rusia. Posisi berikutnya adalah Tokyo, ibu kota Jepang, dan ibu kota Chad, N'Djamena.
Menurut survei, harga tiket menonton bioskop di Sydney adalah 19,62 dollar Amerika Serikat, atau sekitar Rp 200 ribu. Padahal, tiket bioskop di Johanesburg, Afrika Selatan, hanya 5,91 dollar Amerika Serikat, atau setara Rp 60 ribu.
Harga sepotong hamburger di Sydney, kata survei itu, adalah 9,24 dollar Amerika Serikat, sekitar Rp 100 ribu. Harga ini hampir tiga kali lipat harga hamburger di Hongkong.
Manajer bisnis Mercer, Garry Adams, mengatakan, harga sewa properti dan tingginya nilai tukar dollar Australia menjadikan Sydney masuk dalam 10 besar kota termahal di dunia. "Harga sewa menjadi kontributor terbesar yang membuat Sydney jadi mahal, (terutama) bagi pekerja asing," kata dia.
Menurut Adams, mereka yang memerlukan apartemen dua atau tiga kamar terpaksa mencari di daerah pinggiran kota Sydney, yang itu pun tetap mahal. Dalam beberapa tahun terakhir, imbuh dia, harga sewa apartemen di ibu kota negara bagian New South Wales tersebut sudah naik beberapa kali lipat.
Adams mengatakan, survei ini digelar pada Maret 2013 ketika nilai tukar dollar Australia melampaui kurs dollar Amerika Serikat. Dia memperkirakan bila nilai tukar dollar Australia tetap berada pada posisi saat ini yang kembali melemah terhadap dollar Amerika Serikat, peringkat survei dimungkinkan berubah.
Survei tahunan Mercer dilakukan di 214 kota di lima benua. Dalam daftar harga yang dipantau survei ini tercakup 200 barang, termasuk perumahan, transportasi, makanan, dan hiburan. Mercer menyatakan survei ini dibuat untuk digunakan pemerintah dan perusahaan multinasional sebagai rujukan besaran nominal biaya hidup bagi pekerja mereka di suatu negara.
Jadi siap - siap uang deh kalo mau ke Sydney soalnya itu dah baru beberapa hari saja di Sydney sudah bisa merogoh kantong sampai puluhan juta……
Comments
Post a Comment